Jumat, 10 Mei 2013

Ikatan Keimanan

Dua laki-laki itu baru saja dipersaudarakan. Sebelumnya, mereka tidak pernah kenal satu sama lain. Anehnya, sekalipun demikian, rasa cinta, persaudaraan yang mereka miliki, bak cinta sepasang kekasih yang telah lama tak bersua. Demi kebahagiaan si-sahabat, salah satu dari mereka yang memang tergolong kolomerat, menawarkan separuh hartanya untuk diambil secara cuma-cuma. Tidak hanya itu, yang cukup mencengangkan, dia juga siap "menghadiahkan" salah satu istrinya untuk dijadikan pasangan hidup, sekiranya si-sahabat menghendaki. Bertepatan dia memang memiliki dua istri.
Ikatan Keimanan
Dia berujar, "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak hartanya di kalangan Anshor. Ambillah separoh hartaku itu menjadi dua. Aku juga mempunyai dua istri. Maka lihatlah mana yang engkau pilih, agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya sudah habis, maka nikahilah ia."

Pernyataan yang sangat luar biasa, yang tidak mungkin terucap, kecuali dari orang yang memiliki kecintaan tinggi terhadap sahabatnya. Lalu, siapakah gerangan dua sahabat yang saling mencintai satu sama lain itu?

Tidak lain mereka adalah Sa'ad bin Arabi' (dari Anshor) dan Abdurrahman bin ‘Auf (dari Muhajirun), yang baru saja dipersaudarakan oleh Rosulullah Sholallahu ’Alaihi Wasallama (SAW), tidak lama setelah kaum muslimin Mekkah, menapakkan kaki di Madinah.

Memang, setibanya di kota yang awalnya bernama Yatsrib tersebut, ada dua hal yang sangat menumenal yang langsung dilakukan oleh Rosulullah. Yaitu; membangun masjid (Nabawi), dan mempersaudarakan antara kaum muslimin, dari kalangan Muhajirun (Mereka yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah), dengan golongan Anshor (Kaum muslimin yang berdomisili di Madinah). Tujuannya, agar kaum muslimin saling membantu antara satu sama lain. Dan supaya kaum muslimin menyingkirkan belenggu jahiliyah dan fanatisme kekabilahan, yang notabene lebih memilih mementingkan kepentingan pribadi/kelompok, dari pada kemaslahatan ummat pada umumnya.

Hasilnya, potret persaudaraan yang dijalin oleh Sa'ad bin Arabi' dan Abdurrahman bin 'Auf ini, adalah cerminan dari persaudaraan kaum Muslimin saat itu, yang berjumlah ± sembilan puluh orang. Di kemudian hari, jalinan persaudaraan yang kuat menghujam di sanubari ini pula lah, yang menjadi cikal-bakal bangkitnya kaum muslimin hingga menguasai Jazirah Arab dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar